PROPOSAL

BAB  I
PENDAHULUAN

1.1           Latar Belakang
Secara Geografis kawasan wisata agro CV. PUTRA BRAJA terletak di Desa Jerukleueut, Desa Pahaerang Kecamatan Sindangwangi. Jarak yang harus ditempuh dari pusat Kota Majalengka untuk menuju objek ini yaitu + 22 km dengan luas lahan sebesar + 2 Ha dan untuk pengembangan ke depan ± 64 Ha. Objek wisata ini dimiliki/dikelola oleh perseorangan yaitu CV. PUTRA BRAJA.
Kawasan Cileuweung yang masih berada di kawasan Kecamatan Sindangwangi yang akan dijadikan sebagai pusat pariwisata di Kabupaten Majalengka atau yang disingkat “KAWITWANGI”. Kawasan tersebut memiliki Topografi bergelombang, berbukit-bukit dan sebagian memiliki wilayah datar dengan didukung potensi hidrologis yang cukup besar yang diantaranya terdapat Situ Talaga Herang, Situ Talaga Nila, dan Situ Talaga Benter untuk menambah debit air bisa mengambil dari Situ Cikuda dan ikawasan ini juga berdekatan dengan Punduk Guha dan Batu Luhur serta bisa menikmati panorama Gunung Kuda yang bisa dilihat dari kawasan ini.
Status kawasan Cileweung adalah milik pribadi yang dibeli dari masyarakat setempat karena kawasan tersebut tidak produktif. Pada saat ini lahan di sana yang sudah kuasai sekitar ± 2 Ha dalam waktu dekat kami akan membeli secara bertahap semua kawasan tersebut yang luasnya ± 64 Ha.
Seluruh areal kawasan Cileweung berpeluang besar untuk diberdayakan sebagai kawasan agrowisata dan tempat-tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi oleh keluarga khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Dengan uraian tersebut di atas dalam rangka menunjang dan ikut berpartisipasi dalam Program Pembangunan Kabupaten Majalengka khusnya di bidang Pariwisata (KAWITWANGI) pada umumnya menanggulangi kemiskinan, mengurangi angka pengangguran, pembukaan lahan baru yang nantinya akan di jadikan pariwisata (Agrowisata) sesuai dengan Program Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka yaitu untuk Kecamatan Sindangwangi menjadi Tempat Pariwisata (Agrowisata), perikanan, pengembangan pemukiman penduduk, penambahan areal lahan pertanian yang tidak produktif menjadi produktif, pengembangan obyek wisata serta pembukaan wilayah yang terisolasi karena belum adanya sarana jalan yang menuju ke tempat tersebut. Itu merupakan  sebagai bagian dari upaya peningkatan IPM, Pemerintah Kabupaten Majalengka.
Dengan adanya pembukaan lahan untuk tempat pariwisata di Kecamatan Sindangwangi perlu adanya pengupasan dan pembukaan lahan untuk parawisata tersebut diharapkan perkonomian masyarakat meningkat, khususnya di lingkungan tersebut dan umumnya di luar lingkungan tersebut, serta diharapkan dapat mengubah gaya hidup kurang mampu menjadi ekonomi mampu terpenuhinya segala kebutuhan hidup.
1.2           Ragam Potensi
Sumber daya alam yang tersedia pada kawasan Cileuweung berpotensi untuk dikembangkan baik sebagai kawasan pengembangan Agrobisnis maupun Agrowisata.
Ada beberapa potensi yang dapat dikembangkan di wilayah Cileuweung ini, diantaranya adalah :
  1. Rumah Sederhana (Entik Sunda)
  2. Kebun Buah-buahan
  3. Tempat Pemancingan
  4. Tempat Bermain Anak
  5. Bumi Perkemahan
  6. Agrowisata pertanian dan peternakan
  7. Lapangan Tembak senjata pendek
  8. Rumah Makan dan Caffe
  9. Gedung pertemuan untuk Rapat (meeting room)
  10. Tempat Penelitian budi daya Ikan

1.3           Identifikasi Masalah
Status tanah yang berada di kawasan Cileweung seluruhnya milik masyarakat akan tetapi sebagian besar seluruhnya sudah dibeli dan disertifikatkan atas nama CV. PUTRA BRAJA.
Infrastruktur dasar yang berakses ke lokasi kawasan pengembangan sudah memadai dan sudah dibuatkan jalan ke kawasan tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat akses jalan sudah bagus dan layak untuk dilalui kendaraan. Dengan dilakukannya upaya peningkatkan atau pengembangan akses jalan yang lebih baik sangat membuka peluang dan sekaligus akan membuka wilayah tersebut akan menjadi kawasan agrowisata yang maju di Kabupaten Majalengka umumnya di wilayah Kecamatan Sindangwangi khususnya.

1.4           Metode Kerja dan Jadwal Pengembangan
Pembangunan fisik terdiri atas beberapa tahap. Pentahapan pembangunan ditempuh guna kemudahan evaluasi dan antisipasi terhadap perubahan di lapangan, khususnya ada kenaikan harga tanah dan material. Metode kerja disusun guna mencapai sasaran waktu yang ditetapkan. Konsep dasar yang dipakai adalah memulai pekerjaan sedini mungkin dan simultan.
Dengan analisa jaringan kerja akan nampak adanya pekerjaan yang dapat dilaksanakan secara serempak.
Konsekuensi logisnya adalah munculnya masalah koordinasi pelaksanaan pembangunan serta pengendalian mutu, secara operasional kegiatan dibagi beberapa tahan, utama yaitu :
1.       Tahap Persiapan
Di dalam tahap persiapan ada beberapa tahap yang akan dilakukan, diantaranya menyangkut :
·        Proses pembebasan lahan tanah.
·        Proses perijinan
·        Penyiapan perangkat lunak
·        Sire planning, perancangan pembangunan, sarana dan prasarana, spesifikasi teknis, perhitungan anggaran biaya.
2.     Tahap Operasional
Di dalam tahap operasional juga ada beberapa tahap yang akan dilakukan, diantaranya menyangkut :
·        Rencana kerja, rencana pelaksanaan, jadwal kerja
·        Koordinasi pelaksanaan lapangan
·        Mencari sumber-sumber material (vendor) dan mendata seberapa besar kemampuan pemasokan pada proyek
·        Melaksanakan rencana (software) secara simultan.
Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan lahan untuk parisiwata ini terbagi beberapa tahap. Hal ini dilaksanakan atas pertimbangan kemampuan keuangan, kemampuan pemasokan (supplies) para pemasok material dan pertimbangan tingkat kegiatan di lapangan yang masih mungkin dilakukan karena lahan yang akan digunakan belum sepenuhnya hak milik perusahaan.
Karakteristik pembangunan lahan pariwisata (Agrowisata) ini bersifat horizontal, karenanya sangat memungkinkan untuk dilaksanakan pembangunan secara frontal dan simultan.
Pekerjaan prasarana (infrastruktur) akan dilaksanakan oleh unit-unit kerja tersendiri. Hal ini dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa amat sukar membagi segment-segment/tanggungjawab dan sinkronisasi penyelesaian pekerjaan infrastruktur terhadap pekerjaan pembangunan tempat pariwisata (Agrowisata).

1.5           Pengembangan Agrowisata dan Agrobisnis
Upaya pengembangan Agrowisata dan Agrobisnis pada kawasan Cileuweung lebih berpotensi mengingat sebagian besar sumber daya alam sudah tersedia. Pengembangan Agrobisnis pada kawasan Cileweung dapat berupa :
1.       Kegiatan pertanian hortikultura
Kegiatan pertanian hortikultura akan dikembangkan seperti : Tanaman Buah Duren Montong, Tanaman Lengkeng Aroma Duren, Tanaman Lengkeng Bola Pimpong, Tanaman Duwet Putih, Tananaman Buah Gedong Gincu, Tanaman Rambutan dan lain sebagainya.
2.     Kegiatan Perikanan
Kegiatan perikanan akan dikembangkan penelitian dan sebagai pusat Kolam pemancingan.
3.     Kegiatan Peternakan
Untuk kegiatan peternakan akan dikembangkan peternakan :
-         Penggemukan domba dan sapi
Untuk pengembangan Agrowista pada kawasan Cileuweung dapat berupa dan akan dikembangkan berupa :
1.       Rumah Sederhana (Rumah Adat Sunda)
2.     Kebun Buah-buahan
3.     Kolam Pemancingan
4.     Tempat Bermain Anak
5.     Bumi Perkemahan
6.     Lapangan Tembak senjata pendek
7.     Rumah Makan dan Caffe
8.     Gedung pertemuan untuk Rapat (meeting room)
9.     Tempat Penelitian budi daya Ikan

BAB  III
LINGKUP INVESTASI

2.1           Potensi Investasi
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa Kawasan Cileuweung memiliki potensi investasi yang sangat besar, selain terletak pada posisi geografis yang mendukung juga tersedianya sumber daya alam yang sangat besar dan relative mudah untuk dikembangkan, maka kawasan Cileuweung sangat berfotensi sekali untuk dijadikan kawasan Wisata Agro.
Mengingat letak geografis yang strategis dan ketersediaan sumber daya alam yang sangat melimpah dan sangat besar untuk dikembangkan, maka kawasan Cileuweung yang terletak di Kecamatan Sindangwangi yang oleh pemerintah Kabupaten Majalengka akan dijadikan sebuah kawasan pengembangan Pariwisata dan pusat Agrowisata dalam rangka merealisasikan kawasan Kecamatan Sindangwangi sebagai pusat Pariwisata bagian Timur Kabupaten Majalengka (KAWITWANGI).
Lingkup potensi investasi kawasan Cileuweung adalah dapat berupa : investasi di bidang Agrowisata, Peternakan maupun Perikanan secara terperinci potensi investasi tersebut diuraikan lebih lanjut di bawah ini.
2.2           Pusat Agribisnis Hortikultura
Potensi sumber daya alam yang sudah tersedia dapat dikembangkan menjadi sebuah agribisnis hortikultura. Pengembangan agribisnis hortikultura dapat berupa buah-buahan yang mengandung nilai jual yang tinggi, meliputi :
1.       Buah-buahan
Jenis dan macam buah-buahan yang akan dikembangkan di kawasan Cileuweung adalah Duren Montong, Lengkeng Aroma Duren, Lengkeng Bola Pimpong, Duwet buah Putih, Buah Gedong Gincu, Rambutan dan lain sebagainya.

2.3           Pusat Agrobisnis Peternakan
Untuk pengembangan pusat agrobisnis peternakan akan dikembangkan oleh kelompok-kelompok peternak yang sudah ada. Budidaya peternakan yang dikembangkan adalah penggemukan sapi dan domba. Untuk penggemukan sapi akan dikembangkan dengan system Dry Fattening yang memadukan pakan alami silase dan pakan buatan lainnya (Wisterlage).


2.4           Pusat Agrowisata
Dalam rangka mewujudkan Sindangwangi sebagai Pusat Parawisata di Kabupaten Majalengka kawasan Cileuweung akan memberikan kawasan wisata yang bernuansa kelestarian lingkungan (ekosistem), berkultur dan bernilai jual tinggi seperti :
1.       Rumah Sederhana (Etnik Sunda)
Akan dimulai dengan membangun perumahan sederhana yang bernuansa kampung asli bisa digunakan untuk menginap dan berkumpul sama keluarga. Pembangunan perumahan tersebut sementara akan dibangun terlebih dahulu menurut kebutuhan dan dana yang dimiliki.
Fasilitas yang perumahan sederhana tersebut akan dibangun secara minimalis dan tidak mengurangi keaslian kampung asli di pedesaan.
Rumah sederhana ini juga tidak menuntut kemungkinan selalu dikembangkan sejalan dengan peningkatan kebutuhan penghuninya, maka rumah sederhana haruslah dipandang perlu sebagai suatu proses yang terus menerus. Dari sudut pandang inilah rancangan rumah sederhana nantinya akan dikembangkan sesuai dengan tingkat pengunjung yang akan mengunjungi tempat Agrowisata ini.

2.     Kebun Buah-buahan
Kebuan Buah Buahan yang kami akan buat  sesuai dengan perkembangan jaman dan untuk meningkatkan harga pasar dan menarik minat pengunjung tempat kami maka kami akan menanam tanaman atau blok-blok masing masing jenis tanaman yang bermutu di antaranya Tanaman Buah Duren Montong, Tanaman Lengkeng Aroma Duren, Tanaman Lengkeng Bola Pimpong, Tanaman Duwet Buah Putih, Tananaman Buah Gedong Gincu, Tanaman Rambutan dan lain sebagainya.
Sehingga dengan tanaman tersebut kami dapat menghasilkan Keuntungan dan nilai jual wisata kami dapat di minati pengunjung dan kami tidak mengangu lingkunagn ataupun sumber air.
3.     Kolam Pemancingan
Kolam pemancingan dan budidaya ikan maka kami akan di buat guna mendukung program pemerintah daerah tentang perikanan dan di dalam perusahaan kami sudah ada kelompor peternak ikan yang sudah mendapatkan juara  di karnakan di pekerja kami / tim kami sebagian besar sebagai peternak ikan .
4.     Tempat Bermain Anak
Tempat bermain anak akan kami buat secara sederhana tapi bisa menarik anak anak yang akan berkunjung ke tempat kami dan mengenalkan anak anak kepada pendidikan yang kreatip dan bukan mengenalkan anak anak kepada hal hal yang moderen sehingga anak anak semakin di kuasai teknologi bukkan menguasai teknologi.
5.     Bumi Perkemahan
Dengan bumi perkemahan yang kita sediakan maka pengunjung obyek wisata yang kami akan buat tidak akan sepi pengunjung dan bagi pengunjung perkemahan akan berkesan dengan tempat tempat yang sudah kami sediakan dan bisa menikmati buah – buahan yang sedang berbuah dengan harga yang bisa terjangkau dengan pengunjung.
6.     Lapangan Tembak senjata pendek
Lapangan tembak akan dibuat secara aman dan nyaman (safety) guna untuk menjamin keselamatan dan diharapkan dengan adanya lapangan tembak akan menambah rasa kebersamaan antar Instansi khususnya TNI dan POLRI untuk latihan menembak bersama yang berada di lingkungan Pemda Majalengka sambil menikmati nuansa alam yang disuguhkan kawasan wisata Agro CV. PUTRA BRAJA.
7.     Rumah Makan dan Caffe
Untuk rumah makan akan disediakan makanan dan minuman khas dari berbagai daerah Majalengka dan akan menemukan menu-menu baru yang belum ada di tempat lain yang bersumber dari alam langsung serta menghindari dari bahan-bahan kimia.
8.     Gedung pertemuan untuk Rapat (meeting room)
Gedung pertemuan (meeting room) yang bersifat khusus (tertutup) untuk pertemuan-pertemuan penting terutama rapat-rapat Instansi Pemerintah dan swasta yang bersifat khusus dan rahasia. Karena akan dibuat di tempat yang berada di sekitar kawasan yang dikelilingi dengan pagar kawat yang tinggi berlapis pohon-pohonan, sehingga tidak semua orang bisa masuk ke kawasan Gedung Pertemuan tersebut dan akan dibuatkan 2 (dua) pintu yaitu pintu masuk dan pintu keluar serta akan dilengkapi dengan pasilitas-pasilitas untuk menunjang kelancaran rapat-rapat tersebut.
9.     Tempat Penelitian budi daya Ikan
Dalam penembangannya tempat penelitian budi daya ikan akan bekerjasama dengan pihak-pihak berkompeten dan profoesional dalam bidangnya sehingga nantinya akan ditemukan varietas bibit Ikan unggulan dan dapat di nikmati oleh masyarakat pada umumnya.


BAB  III
P E N U T U P

3.1           Kesimpulan
Kawasan Cileuweung memiliki peluang investasi bisnis yang strategi dan menjanjikan dalam pariwisata Agrowisata dan Agrobisnis yang tetap memperhatikan kelestarian dan keseimbangan lingkungan (ekosistem), bernuansa etnik Sunda dan budaya local serta penerapan teknologi tepat guna.
Wilayah kawasan Cileweung memiliki lahan yang sangat luas, terdiri dari tanah pribadi (CV. PUTRA BRAJA) sekitar 2 Hektar, dan 64 hektar milik masyarakat yang akan dibebaskan secara bertahap oleh CV. PUTRA BRAJA, sedangkan untuk alternative pengembangan kawasan tersebut kami sudah membeli dengan system uang di muka. Sehingga untuk pengembangan ke depannya semua tanah di Cileweung akan menjadi milik pribadi (CV. PUTRA BRAJA).
Aneka ragam potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) masih melimpah sangat potensial untuk diperdayakan dan untuk pengembangan Agrowista dan Agrobisnis yang berdaya saing tinggi dan hasil guna.


3.2           Saran Dan Rekomendasi
Perlu ada komitmen antara  Stakholders pembangunan (Pedesaaan/Kawasan Agrowisata) seperti Pemerintah Daerah khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka, Muspika Kecamatan Sindangwangi, Masyarakat setempat maupun LSM yang peduli lingkungan untuk memperdayakannya.
Untuk mendukung dan memperlancar investasi di atas perlu ditambah infrastruktur dasar (sarana dan prasara) seperti sumber daya buatan dan sosial yang kondusif, sehingga diharapkan ada upaya pendekatan yang kooperatif dan lebih intensif.


Rajagaluh,      Juli   2009
CV. PUTRA BRAJA



YUNI   HARTINI
Direktur


KATA  PENGANTAR





Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam upaya pengembangan dan pembangunan wilayahnya telah membuat rancangan perencanaan pembangunannya melalui Visi dan Misi Pembangunan yaitu REMAJA. Pencanangan Visi dan Misi Pembangunan PEMDA Majalengka tersebut dilakukan meningat sumbangan sektoral pada bidang pertanian sangat besar, selain tersedianya sumber daya alam yang besar di Wilayah Kabupaten Majalengka juga memiliki potensi wilayah pengembangan Pariwisata terutama Agrowisata dan Agrobisnis.
Mengingat penting dan kebijakan pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka yang bersifat partisifatip telah membuka peluang bagi kalangan investor untuk turut bersama-sama mengembangkan potensi yang tersedia. Dalam jangka pendek rencana strategis pembangunan Agrobisnis dan Agrowisata menjadi prioritas mengingat rencana strategi tersebut harus dapat terealisasi.
Posisi geografis secara umum wilayah Kabupaten Majalengka sangat strategis selain dilalui jalur regional yang menguhubungkan wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, Kabupaten Majalengka juga merupakan wilayah pengembangan tata ruang pembangunan wilayah timur di Jawa Barat sebagai wilayah penyangga kota perdagangan Jawa Barat di Wilayah III Cirebon. Dalam perencanaan pembangunannya wilayah Kabupaten Majalengka khususnya di Kecamatan Sindangwangi akan dijadikan pusat pariwisata Kabupaten Majalengka diberi nama dengan KAWITWANGI dan yang menjadi andalan adalah pariwisata Agrowisata dan Agrobisnis.





Rajagaluh,      Juli   2009
CV. PUTRA BRAJA



YUNI   HARTINI
Direktur


continue...